IKD : Alam Pikir Manusia (manusia bersifat unik, kuriositas dan mitos) | Kerozzi

IKD : Alam Pikir Manusia (manusia bersifat unik, kuriositas dan mitos)

Dibulan ini, Kerozzi akan posting tentang Ilmu keAlaman Dasar – alam pikir manusia (manusia bersifat unik, kuriositas dan mitos) yang kami kerjakan di semester 3 ini selain makalah depresiasi dan deplesi. Dan disini kami akan membahas mengenai pengertian Manusia bersifat Unik dan apa yang dimaksud dengan Manusia dengan rasa ingin tahu. Jadi silakan simak lebih lanjut lagi dibawah ini lengkapnya.


Ilmu KeAlaman Dasar


Alam Pikir Manusia

(Manusia bersifat Unik, Kuriositas dan Mitos)




IKD : Alam Pikir Manusia (manusia bersifat unik, kuriositas dan mitos)




Disusun Oleh:
Kelompok  :
1.    Nur Mazidah (1220103000--)
2.    Lailatul M (1220103000--)
3.    Tiya Nila D (1220103000--)
 
 
Universitas Muhammadiah Sidoarjo




Ekonomi Akuntansi 3SA

 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLah SWT. Karena atas Limpahan Rahmat serta HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Kealaman Dasar dengan baik. Dan tak Lupa sholawat ma’asSalam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Besar MUHAMMAD SAW, karena Beliaulah Suri dan tauladan bagi setiap langkah kita.
Makalah yang disusun ini berhasil menguraikan  tentang “ Alam Pikir Manusia ”. Hal ini bertujuan agar kita dapat memahami sifat manusia yang unik, sifat manusia yang memiliki rasa ingin tahu dan juga mitos.
Terselesaikannya makalah ini, tentu berkat bimbingan dari Bapak Abror selaku dosen pembimbing kami agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kiranya makalah yang kami susun ini dapat membawa manfaat dan menunjang bagi proses  pembelajaran khususnya pada mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar . Terlepas dari keyakinan kami akan kesempurnaan makalah ini, kami tetap menanti segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan – rekan dan juga dosen pembimbing.


 


Sidoarjo , 27 september 2013
Penyusun


 


Daftar isi

Halaman judul                        ……………………………………………………………………………………………………..
Kata Pengantar           ……………………………………….……………….……………………………………………
Daftar Isi                     …………………………………………………………………………………………………….. 
BAB I : PENDAHULUAN          
1.1              Latar Belakang                        …………………………………………………….…………………………………… 
1.2              Tujuan                         ………………………………………………………………………….……………… 
1.3              Rumusan Masalah      ………………………………………………………………………………............ 
BAB II : PEMBAHASAN
2.1       Manusia bersifat Unik            …………………………………………….…………………………………
2.2       Manusia dengan rasa ingin tahu        ……………………………………………………………………
2.3       Mitos   …………………………………………………………………………………………..
BAB III: PENUTUP
3.1       Kesimpulan                 …………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA                   …………………………………………………………………………………………. 






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat kompleks dan unik, yang dengan seluruh panca indranya dapat menanggapi segala rangsangan dari luar. Tangapan – tanggapan tersebut dijadikan suatu pengalaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu karena manusia memiliki rasa ingin tahu (kuriositas).
Berbagai pengalaman yang didapatkan oleh manusia merupakan factor dari tumbuhnya suatu pengetahuan, yaitu dengan adanya fakta – fakta. Pengetahuan ini akan terus berkembang dari generasi ke generasi. Pengetahuan yang bertambah akan menimbulkan suatu pola pikir yang aktif dan dinamis.
Manusia yang aktif dan dinamis merupakan manusia yang mampu menggunakan akal dan pikirannya untuk dapat memahami segala kejadian maupun gejala – gejala yang terjadi pada alam semesta. Hal ini bertujuan agar manusia dapat berpikir secara rasional sehingga tidak menimbulkan suatu pemikiran yang tidak logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembahasan mengenai konsep dasar alamiah manusia agar kita dapat berpikir secara rasional dalam menyikapi berbagai gejala lingkungan yang ada disekitar.

1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui Mengapa manusia dikatakan unik
2.      Untuk mengetahui sikap manusia dengan rasa ingin tahu (kuriositas)
3.      Untuk mengetahui Makna dari Mitos

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manusia bersifat unik?
2.      Bagaimana sikap rasa ingin tahu manusia?
3.      Apa yang dimaksud dengan Mitos?

 

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Manusia yang bersifat unik
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya memiliki ciri – ciri:
Ø  organ tubuhnya kompleks dan sangat   khusus, terutama otaknya
Ø  mengadakan metabolisme atau   penyusunan   dan   pembongkaran   zat,   yakni   ada   zat   yang   masuk   dan   keluar
Ø    memberikan   tanggapan terhadap   rangsangan dari dalam dan luar
Ø  berinteraksi   dengan lingkungannya
Ø  memiliki potensi untuk  berkembang
Ø  tumbuh,  berkembang dan bergerak
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia juga memiliki kemiripan secara morfologis maupun anatomis. Termasuk juga secara mekanisme organis yang memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan dan juga minum (nutrisi), menerima rangsang (iritabilitasi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reproduksi), bergerak dan lain-lain. Hal ini  merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Namun berbeda dengan  mahluk hidup lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni akal dan budi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu (kuriositas).
Secara fisik manusia memang lemah jika dibandingkan dengan  mahluk lain.  Misalnya saja  gajah dapat mengangkat benda yang berat sedangkan manusia tidak. Kuda dan harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan nyamuk  sekalipun manusia masih lebih lemah karena hanya dengan gigitannya nyamuk, manusia bisa sakit. Tetapi karena manusia dilengkapi akal dan budi hingga menimbulkan kemauan yang kuat, maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukkan berbagai kekuatan dari mahluk lain (hewan). Teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari mobil, pesawat lebih kencang dibanding kuda dan harimau. Dengan adanya akal dan pikiran itulah manusia dinyatakan bersifat unik.

2.2 Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu
Dalam hal rasa ingin tahu, Manusia berbeda dengan mahluk lainnya.  Manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai fenomena alam, manusia selalu bertanya “ada apa” jika terjadi gejala alam misalnya gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang, dls. Hal ini merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga muncullah pertanyaan tersebut. Dan  setelah tahu, manusia tidak ingin berhenti disitu. Mereka terus bertanya lebih jauh lagi hingga muncul pertanyaan mengapa  dan Bagaimana. Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan senjata – senjata  untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk  dikombinasikan   dengan   pengetahuan   yang   baru   menjadi  pengetahuan yang lebih baru lagi. Kecuali untuk memenuhi  kepuasan manusia, Ilmu pengetahuan juga berkembang untuk  keperluan     praktis     agar     hidupnya     lebih     mudah     dan  menyenangkan.
Sementara mahluk lain, dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluri  (instinct) atau Asimov menyebutnya idle curiosit.  Naluri itu bertitik pusat pada mempertahankan  kelestarian hidup dan sifatnya tetap sepanjang atau tidak berkembang . contohnya sarang burung manyar. Sarang ini memang yang tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu hingga saat ini sarang burung manyar motiv dan konstruksinya tetap tidak berubah. Hal ini tentu  berbeda dengan manusia yang dulu pada zaman primitive hidup digua. Kini berubah menjadi rumah yang indah. Dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar langit, hal ini membuktikan bahwa  manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya pikir  yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas. Dorongan- dorongan tersebut membuat manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang baru dengan tujuan untuk  memudahkan dan menyenangkan hidupnya.

2.3 Mitos
Mitos ialah Pengetahuan-pengetahuan yang merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi, keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, rasa ingin tahu manusia terus berkembang melalui pengamatan dan pengalaman indrawi hingga mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena sifat manusia ialah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui, bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah yang tidak memuaskan dirinya, maka pada masa kuno sering manusia mencoba mencari-cari jawaban dengan mereka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium. Misalnya untuk menjelaskan apa  pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari – cari  jawaban yang sekiranya dapat memuaskan bagi dirinya maupun orang lain, sehingga tanpa ada bukti yang pasti, mereka  menyatakan bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Contoh Selanjutnya yaitu tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan ,mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu muncullah pengetahuan baru yaitu yang punya gunung. Sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Berikut ialah keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos :
Ø  Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
Ø  Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik tak terdengar.
Ø  Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
Ø  Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat
Pada dasarnya Manusia merupakan  mahluk  yang berpikir, bersikap ,  dan bertindak. Berpikir adalah suatu  kegiatan memperoleh dan  menemukan  pengetahuan yang benar. Sedangkan penalaran adalah proses  berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran   merupakan   kegiatan   berpikir   yang  mempunyai  ciri-ciri tertentu (logis dan analitis). Namun terdapat juga Beberapa  contoh  pengetahuan  yang   tidak  berdasarkan penalaran, misalnya adalah sebagai berikut:
1.       Perasaan           :   Merupakan suatu cara menarik kesimpulan  yang tidak berdasarkan penalaran
2.         Intuisi            :   Merupakan   kegiatan   berpikir   yang   tidak  analitis/     tidak     berdasarkan     pada     pola  berpikir tertentu.
3.       Wahyu              :   Adalah pengetahuan yang disampaikan oleh  Tuhan   kepada   manusia,   disalurkan   lewat  Nabi   yang   diutus-Nya.   Dengan   wahyu,  manusia memperoleh pengetahuan dengan  keyakinan/       kepercayaan      bahwa       yang  diwahyukan tersebut benar. 
4.       Trial and error    :   Adalah     suatu     cara     untuk     memperoleh  pengetahuan secara coba-coba atau untung- untungan.     Cara     ini     tidak     efisien     bila  digunakan untuk mencari kebenaran.


Bab 3
Penutup

3.1  Kesimpulan

                        Pola alampikir manusia terus mengalami perkembangan yang dimulai dari rasa ingin tahunya yang tinggi terhadap berbagai kejadian yang muncul pada alam semesta ini.Hal semacam itu,  sering kali menimbulkan berbagai kecemasan hingga dapat  merangsang manusia untuk terus mencari jawaban yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan yang biasa disebut juga dengan berpikir mitos.


 
Daftar Pustaka

hxxp://budiwaluyo65.student.umm.ac.id/2010/04/05/ilmu-alamiah-dasar/
hxxp://ochelandking.blogspot.com/2010/04/ilmu-kealaman-dasar.html
hxxp://Sudjatinah.blogspot.com/2010/ilmu-kealaman-dasar.html/

Share this article :

2 comments:

Jika ingin bergabung dengan Kerozzi , silakan klik tombol Follow This Kerozzi's Blog

Ads


supplier Jam tangan murah ziendi shop
 
Support : Google
Copyright © 2013. Kerozzi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger