Hak Dasar Pemegang Saham Modal Suatu Perusahaan | Kerozzi

Hak Dasar Pemegang Saham Modal Suatu Perusahaan

untuk menjawab semua tugas kieso yang meliputi hak-hak dasar pemegang saham suatu perusahaan, Mengapa hak istimewa itu penting, Bedakan antara saham biasa dan saham Preferen, Mengapa perbedaan antara modal disetor dengan laba ditahan penting, Jelaskan istilah – istilah berikut ini : saham modal terotorisasi, saham modal tak terbit, saham modal terbit, saham modal beredar, dan saham treasuri, Apa yang dimaksud dengan nilai pari. Dan apa signifikansinya bagi pemegang saham, Uraikan akuntansi untuk penerbitan tunai saham biasa tanpa nilai pari dengan harga yang melebihi nilai ditetapkan saham biasa. sebelumnya kerozzi juga membuat sebuah resume dari makalah akutansi penanaman dana bank uni kredit. jika ingin belajar lebih lanjut silakan buka halamannya.
 

TUGAS Buku Kieso :

Latihan
1. Dalam keadaan tidak ada ketentuan yang membatasi, apa saja hak-hak dasar pemegang saham suatu perusahaan?
Jawab:
Untuk membagi laba dan rugi secarca proposional.
Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proposional
Untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proposional
Untuk ikut secara proposional dalam setiap penerbitan saham baru dari kelompok yang sama disebut hak istimewa.
 
2. Mengapa hak istimewa itu penting?
Jawab: Karena hak istimewa melindungi seorang dari kehilangan kepentingan kepemilikan diluar kemampuannya dalam hal ini untuk pemegang saham memiliki persentase kepentingan tertentu dan akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa sepengetahuannya dan pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka
 
3. Bedakan antara saham biasa dan saham Preferen
Jawab :
Saham Preferens Saham Biasa
- Prioritas Deviden
- Prioritas Aktiva pada saat Likuidasi perusahaan
- Kumulatif
- Partisipasi
- Tidak memiliki hak suara



- Deviden urutan kedua
- Aktiva diperoleh pada urutan kedua setelah Saham Preferens
- Non kumulatif
- Non partisipasi
- Memiliki hak suara pada RUPS



Keterangan :
- Deviden. Pemegang Saham Preferens akan mendapat pembagian deviden terlebih dahulu dan kemudian disusul dengan pemegang saham biasa.
- Aktiva. Pada saat Perusahaan dilikuidasi, maka yang berhak mendapat pembagian atas aktiva ialah pemegang saham preferens terlebih dahulu. Kemudian jika sisa, akan diberikan pada pemegang saham biasa.
- Kumulatif. Deviden atau hasil yang dibagi pada Saham Preferens bersifat Kumulatif. Sedangkan untuk saham biasa tidak.
- Partisipasi. Dibagi 3 yaitu : Partisipasi Penuh, Partisipasi sebagian , dan tidak berpartisipasi.
 
4. Mengapa perbedaan antara modal disetor dengan laba ditahan penting ?
Jawab : Karena dari sudut pandang hukum, deviden dapat diumumkan dari laba ditahan di semua negara, tetapi di banyak Negara dividen tidak dapat diumukan dari modal disetor. Dari sudut pandang Ekonomi, Pemegang saham maupun manajement, laba ditahan merupakan factor penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhan perseroan tersebut.
 
5. Jelaskan istilah – istilah berikut ini : saham modal terotorisasi, saham modal tak terbit, saham modal terbit, saham modal beredar, dan saham treasuri
Jawab :
- Saham modal yang diotorisasi. Jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
- Saham modal terbit. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia yang nama pemilik saham akan tercantum dalam daftar pemegang saham perseroan bersangkutan.
- Saham modal tak terbit. Saham yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia yang nama pemilik saham belum tercantum dalam daftar pemegang saham perseroan bersangkutan.
- Saham modal yang beredar. Jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
- Saham treasuri (treasury shares). Secara teknis saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang telah dibeli kembali setelah diterbitkan dan dibayar penuh.
 
6. Apa yang dimaksud dengan nilai pari. Dan apa signifikansinya bagi pemegang saham ?
Jawab : Nilai pari adalah nilai per saham yang ditentukan oleh pendiri perseroan dan dicantumkan dalam perjanjian/akta perseroan. Nilai pari menentukan nilai nominal per saham dan merupakan nilai minimum yang harus dibayar oleh setiap pemegang saham jika saham dibayar penuh pada saat penerbitannya.
Nilai pari mempunyai satu signifikansi yang nyata. yaitu, menetapkan tanggung jawab maksimum dari seorang pemegang saham jika terjadi insolvensi atau likuidasi perusahaan.
 
7. Uraikan akuntansi untuk penerbitan tunai saham biasa tanpa nilai pari dengan harga yang melebihi nilai ditetapkan saham biasa tersebut.
Jawab : Untuk saham tanpa nilai pari dengan nilai yang ditetapkan, maka untuk kelebihan dari nilai yang ditetapkan tersebut akan dilaporkan sebagai modal disetor yang melebihi nilai yang ditetapkan ( Tambahan modal disetor ).
Contoh : PT. X menerbitkan saham biasa 100.000 lembar tanpa nilai pari dengan nilai yang ditetapkan Rp 45.000 per lembar. Saham tersebut dijual dengan nilai Rp 50.000 per lembar. Maka akuntansi untuk penerbitan saham tersebut ialah :
Kas Rp 5.000.000.000
Saham Biasa Rp 4.500.000.000
Modal disetor yang melebihi nilai yang ditetapkan Rp 500.000.000
 
8. Jelaskan perbedaan antara metode proporsional dan metode inkremental dalam mengalokasikan hasil penjualan lumpsum moda saham !
Jawab
- Metode Proporsional. Jika nilai pasar wajar dapat menentukan nilai relatif setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima dialokasikan di antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional, yaitu, rasio masing-masing terhadap total.
- Metode Inkremental. Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka metode inkremental dapat dipergunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui.

9. Apa saja dasar – dasar yang bebeda untuk penilaian saham jika diterima aktiva selain kas untuk lembar saham yang diterbitkan?
Jawab : Yang diterapkan apabila saham dikeluarkan untuk aktiva selain kas adalah barang atau jasa yang diterima dicatat sebesar nilai pasar barang atau jasa tersebut atau nilai pasar saham yang diterbitkan ,mana yang lebih dapat ditentukan .
- Jika nilai pasar barang atau jasa mudah ditentukan,maka nilai tersebut sebagai dasar pencatatan.
- Jika nilai pasar barang atau jasa tidak dapat ditentukan tetapi nilai pasar saham yang diterbitkan dapat ditentukan , maka transaksi tersebut dicatat pada nilai pasar saham.
- Jika keduanya dapat ditentukan dan transaksi tersebut merupakan pertukaran bebas ,kemungkinan kedua perbedaan sangat kecil.
- Jika nilai pasar barang atau jasa yang diterima maupun nilai pasar saham yang diterbitkan tidak dapat ditentukan, nilai yang dicatat biasanya ditentukan oleh dewan direksi dengan bantuan penilaian bebas (independen appraisals). Pengunaan nilai buku,nilai nominal atau nilai yang ditetapkan sebagai dasar penilaian transaksi tersebut harus dihindarkan.
 
10. Jelaskan bagaimana biaya penjaminan dan akuntansi serta biaya hukum yang berkaitan dengan penerbitan saham harus dicatat ?
Jawab : Terdapat dua metode pencatatan biaya penerbitan saham:
- Pertama. memperlakukan biaya penerbitan saham sebagai pengurangan jumlah yang diterima dari penerbitan saham. Dengan metode ini, biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menerbitkan saham didebitkan ke rekening agio saham.
- Kedua. memperlakukan biaya penerbitan saham sebagai biaya organisasi yang tidak segara dibebankan sebagai biaya atau kepada modal persero. Dengan metode ini ,biaya – biaya tersebut dikapitalisasikan dan diklarifikasikan sebagai aktiva tidak berwujud yang akan dibebankan sebagai biaya selama jangka waktu tidak lebih dari 40 tahun.
 
Latihan
L15.1 Penyelesaian :
a) Saham biasa memiliki nilai Pari $5 per saham
10 Jan Kas 480.000
Saham Biasa ( 80000*5) 400.000
Agio – Saham biasa 80.000
1 mart Beban Pengacara 35.000
Saham Biasa ( 5000*5) 25.000
Agio – saham biasa 10.000
1 Juli Kas 240.000
Saham Biasa ( 30000*5) 150.000
Agio – Saham Biasa 90.000
1 Sept Kas 600.000
Saham Biasa ( 60000*5) 300.000
Agio – Saham Biasa 300.000
 
b) Saham Biasa tidak memiliki nilai pari dan ditetapkan $3 per saham
10 Jan Kas 480.000
Saham Biasa ( 80000*3) 240.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 240.000
1 mart Beban Pengacara 35.000
Saham Biasa ( 5000*3) 15.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 20.000
1 Juli Kas 240.000
Saham Biasa ( 30000*3) 90.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 150.000
1 Sept Beban Pengacara 600.000
Saham Biasa ( 60000*3) 180.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 420.000
 
L15.2 Penyelesaian :
Ayat jurnal
10 Jan Kas ( 80000*5) 400.000
Saham Biasa ( 80000*1) 80.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 320.000
1 mart Kas ( 5000*108) 540.000
Saham Preferen ( 5000*100) 500.000
Agio Saham Preferen 40.000
1 April Tanah 80.000
Saham Biasa ( 24000*1) 24.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 56.000
1 Mei Kas ( 80000*7) 560.000
Saham Biasa ( 80000*1) 80.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 480.000
1 Aug Beban Pengacara 50.000
Saham Biasa ( 10.000*1) 10.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 40.000
1 Sept Kas ( 10000*9) 90.000
Saham Biasa ( 10000*1) 10.000
Modal disetor melebihi nilai yang ditetapkan 80.000
1 Nov Kas ( 1000*112) 112.000
Saham Preferen ( 1000*100) 100.000
Agio Saham Preferen 12.000
 
L15.3 Penyelesaian:
a) Ayat jurnal
Tanah ( 25000*62) 1.550.000
Saham Treasuri(25000*53) 1.350.000
Agio – saham Treasuri 250.000
b) Penilaian harga saham yang dinilai atas harga tanah memang alternative yang dapat diterima ( masuk akal ) karena nilai asset yang diperoleh nantinya memang sebaiknya menentukan harga penerbitan saham. Namun hal itu tentu bertentangan dengan kondisi harga dalam perdagangan saham yang sesungguhnya. Oleh karena itu, harga perdagangan saham mungkin merupakan ukuran terbaik dalam memberikan nilai pasar wajar dalam transaksi tersebut.
 
L15.4 Penyelesaian :
a) Ayat Jurnal Transaksi:
I. Metode Inkremental
Nilai nominal obligasi (9.600 x $500) $4.800.000
Nilai nominal saham (9.600 x $5) 480.000
Penerimaan Lump Sum (9.600 x $880) $ 8.448.000
Alokasi obligasi (9.600 x $500) 4.800.000
Saldo yang dialokasikan ke saham biasa $ 3.648.000
 
Saham Biasa Obligasi
Nilai Jual $3.648.000 $4.800.000
Nilai Nominal 480.000 4.800.000
Tambahan Modal Disetor $3.168.000 $ 0
 
Jurnal :
Kas $ 8.448.000
Agio Saham Biasa $ 3.168.000
Saham Biasa 480.000
Utang obligasi 4.800.000
 
II. Metode Proporsional
Nilai pasar wajar saham biasa (9.600 x 10 x $40) $ 3.840.000
Nilai pasar wajar obligasi (9.600 x 500) 4.800.000
Nilai pasar wajar agregat $ 8.640.000
Alokasi saham biasa = 3.840.000 x 8.448.000 = $ 3.754.667
8.640.000
Alokasi obligasi = 4.800.000 x 8.448.000 = $ 4.693.333
8.640.000
 
Saham Biasa Obligasi
Nilai Jual $3.754.667 $ 4.693.333
Nilai Nominal 480.000 4.800.000
Tambahan Modal Disetor $3.274.667 ($ 106.667)
 
Jurnal :
Kas $ 8.448.000
Diskonto utang obligasi 106.667
Agio Saham Biasa $ 3.274.667
Saham Biasa 480.000
Utang obligasi 4.800.000
b) Menurut pendapat kami, metode proporsional lebih baik digunakan karena alokasi terhadap saham biasa atau utang obligasi lebih dapat dipertanggung jawabkan karena melalui perhitungan yang benar-benar dialokasikan.
 
L15.5 Penyelesaian :
Diket:
Saham Biasa : 500 X 10 = 5.000
Saham Preferen : 100 X 100 = 10.000
LUMP SUM = 100.000
 
a) Ayat jurnal
- S.B : 500 X 165 = 82500
- S.P : 100 X 230 = 23000
105.500
- Alokasi untuk SB : 82.500 X 100.000
105.500
=78.199
- Alokasi untuk SP : 23.000 X 100.000
105.500
=21.801
Maka Jurnal akuntansinya ialah :
Kas 100.000
Saham biasa( 500*10) 5.000
Agio- Saham Biasa( 78199-5000) 73.199
Saham Preferen ( 100*100) 10.000
Agio – Saham Preferen (21801-10000) 11.801
b) Ayat jurnal jika nilai pasar saham biasa 170
- Alokasi untuk saham biasa : 500 x 170 = 85.000
- Alokasi untuk saham Preferen : 100.000 – 85.000 = 15.000
Lump Sum : 100.000
Maka Jurnal Akuntansinya :
Kas 100.000
Saham Biasa ( 500*10) 5.000
Agio- saham Biasa (85000-5000) 80.000
Saham Preferen ( 100*100) 10.000
Agio – Saham Preferen( 15000-10000) 5.000
 
Google.co.id
putubudiadnyani.blogspot.com
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Jika ingin bergabung dengan Kerozzi , silakan klik tombol Follow This Kerozzi's Blog

Ads


supplier Jam tangan murah ziendi shop
 
Support : Google
Copyright © 2013. Kerozzi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger